#FFKamis_Sepenggal Cerita Dari Mata Pena
“Aku sudah melupakannya Dok!” Teriakku kencang dihadapan Dokter sialan itu.
Tak lama ia pergi meninggalkanku
setelah memberiku ceramah,dan sekarang dengan seenaknya ia menyuruhku menulis berharap aku akan
berbagi cerita dengannya, tentang kehidupanku bersama Dodit, seseorang yang
sangat aku benci.
Karena dia, sekarang aku terkurung
di ruangan sempit ini, belum lagi para suster cerewet itu yang selalu memaksaku
untuk melakukan ini dan itu. Ah, aku benar-benar muak dengan semua ini.
“Sebentar lagi aku akan menemuimu
lelaki sialan, seenaknya kamu pergi mennggalkanku di tempat hina ini!”
Akhirnya kesempatan ini datang.
Perlahan mata pena yang aku genggam
menelusuri urat nadiku, mengantarkan aku menemui Dodit, seseorang yang aku
benci sekaligus yang aku rindukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar