PROMPT #138 - TANGAN-TANGAN BAJINGAN




Sumber gambar: Carolina Ratri







Nafasnya mendesah naik turun, Aku merasakannya hingga aku benar benar ketakutan tubuhku pun kaku, tak mampu bergerak. Di ruangan sempit ini, tubuhku diseret dengan kasar. Ubin yang ada di ruangan itu terbuat dari porselin berwarna gelap. bau basah, tak ada berkas cahaya masuk.  Aku tak tahu aku di mana. Pandanganku pun mulai kabur dan perlahan darah segar mengalir deras dari pelipis kananku. Aku mencoba tenang, namun aku terlalu panik. Aku melakukan perlawanan namun tangan kasar itu mendarat tepat dikedua pipiku. Berulang-ulang, hingga aku meringis kesakitan. Aku tak mampu melakukan perlawanan.  Aku pun pasrah.

Tiba-tiba tangan itu dengan kasar melucuti pakaianku, merobek paksa kemeja yang aku kenakan seharian, kancing hingga copot terlempar  jauh entah kemana. Tangan itu dengan kasar merobek paksa rok yang aku kenakan. Aku menjerit hingga serak, namun tak ada yang mendengar. Tangan itu meramah bagian yang selama ini aku jaga. Tangan itu, tak seharusnya meremah puting yang masih suci, merogoh bagian paling berharga bagi seorang gadis. Nafas bajingan itu, bau alkohol. Dia berkata tak karuan, aku mencoba melawan namun aku tak sanggup. Bajingan itu sialan itu, menghujaniku dengan ciuman membabibuta, mulutnya menjelajahi tubuhku yang telanjang bulat tanpa sehelai kain pun. Dia tertawa kegirangan, dan dia semakin bersemangat, tubuhnya yang berat beradu memaksa tubuhku naik turun mengikuti ritme gerakannya. Aku kesakitan. Sakit terlalu sakit. Dia tertawa lagi seolah berhasil mencapai orgasme. Lalu dia pergi menjauh dariku membawa minuman alkohol yang dia letakkan tepat di sampingku. 

Aku melihat seberkas cahaya saat dia buka pintu yang hanya berjarak beberapa meter dariku dan aku menganggap ini adalah kesempatan. Dengan sekuat tenaga aku merangkak berusaha keluar, aku menahan kesakitan karena gesekan tubuh bajingan itu dan tetap berusaha menuju pintu itu. 

Namun ada yang menarik rambutku dengan kasar. Dia menjambak sambil berkata kasar kepadaku. Pandanganku semakin kabur aku tak bisa berbuat banyak tangan itu terlalu kuat. Tubuhku yang lemah ini diseret paksa. Aku meringis kesakitan saat tangan itu menarik lenganku dengan kasar hingga robek. Kemaluannya memaksa masuk duburku hingga aku benar-benar kesakitan. Aku menjerit meminta pertolongan, namun hanya suara tawa terbahak-bahak yang aku dengar. Tubuhku telungkup menempel ubin, bajingan itu duduk di atas punggungku aku menahan beban berat bobot tubuhnya. Dengan sekuat tenaga, dia menggenjot tubuhku hingga terasa remuk tak karuan. Semakin aku menjerit semakin bersemangat dia, semakin aku berteriak dan memberontak semakin kasar perlakuannya. Tangan nya yang kasar bertubi-tubi mendarat di kepalaku, kepalan tangan kasar itu sukses membuatku sempoyongan. Mulutnya mengigit, leher, bibir dan putingku dengan kasar. Aku kesakitan.

Tangan-tangan yang memaksaku untuk berseggama, berganti dari tangan satu ke tangan yang lain. Mereka bergilir meremah bagian yang membuat puncak kenikmatan. Mereka tertawa ketika menikmatinya. Tangan-tangan itu yang telah menjelajahi tubuhku dengan paksa. Tangan-tangan itu merenggut apa yang aku jaga selama ini. Dan tangan-tangan kasar itu pula menarik tubuhku dengan paksa seperti hewan, lalu tangan-tangan kasar itu melempar tubuhku ke dalam lubang yang basah dan aku merasakan dengan jelas ada gesekan pasir yang menyelimuti tubuhku. hingga aku sadari aku tenggelam di dalam gundukan pasir. Aku harap ada yang menemukan tubuhku yang malang.



Prompt #138
495 kata
Please, post your comment :')

0 komentar:

Recent Posts