Prompt#116-RUMIT
Aku genggam tangannya erat aku
berlutut di hadapannya, aku benar benar tak ingin berpisah darinya dari dia
yang benar benar aku cinta, yang aku sayang selalu, yang benar benar aku puja
sampai kapanpun.
Ya, sudah dua tahun kami menjalin
hubungan gelap ini, hubungan yang aku sembunyikan dari istri sahku, jujur saja
aku jauh lebih mencintai dia yang sekarang duduk berlinang air mata dihadapanku
di bandingkan dengan istriku Ranti yang selalu membuatku pusing kepala, kalau
bukan karna harta warisan keluarganya mana mungkin aku mau menjalani pernikahan
dengan perempuan serumit dia.
Seandainya, aku mengenalnya terlebih
dahulu sebelum aku terlanjur menikah dengan Ranti.
Hal yang sangat aku takutkan adalah kehilangan dia
yang selama ini selalu mengerti aku, mengerti segala kondisiku, dan pastinya
selalu menerima kekuranganku.
Tapi sungguh apa yang terjadi hari
ini di luar kendali, dia menuntut lebih dia ingin hubungan yang sah, yang
pastinya di ketahui oleh seantero negeri, Ah mana mungkin.
“Sayang mengertilah kondisiku,
tidakkah kamu berfikir terlalu sempit? Jika kita menjadi sah, bisa-bisa aku di
usir dari rumah! Bagaimana dengan anakku dengan Ranti? Kasihan mereka masih
kecil-kecil.” Pintaku penuh harap.
Dia tetap memalingkan muka, tak mau
melihat aku, tak mau berkata apapun
malah makin menjadi. Air matanya mengalir deras.
“ Jadi mas Danang banar-benar tak mau
manjadikan hubungan kita sah? Baiklah mas jika itu maumu jangan pernah hubungi
aku lagi!.” Dia berlalu begitu saja mambuatku menjadi pusing tak karuan.
Bagaimana mungkin dia yang selama ini
aku sayang tiba-tiba maminta lebih dari hubungan ini? Tak pernah aku berfikir
akan menjadi serumit ini.
Ternyata aku salah, bukan hanya
perempuan yang mempunyai fikiran rumit dan sulit untuk di selami.
Aku fikir dengan mencintai Dimas akan
membuatku bahagia dan aku tak pernah berfikir hubungan kita akan menjadi serumit ini.
Monday flash fiction
Komunitas blogger fiksi
Prompt#116
300 kata.
Komunitas blogger fiksi
Prompt#116
300 kata.
Dimas? Jadi....
BalasHapusIya mb kan lagi musim LGBT
BalasHapusPada nikah
Aku nggak tahu kalau ada cowok yang minta dinikahi sama cowoknya. Rasanya terlalu naif.
BalasHapusOya, perhatikan lagi cara pemakaian di sebagai kata depan, ya. Terus, bagian awal cerita terlalu bertele-tele. Kalimat-kalimat panjang bisa diringkas jadi lebih padat tanpa mengurangi tujuan cerita. :)
Thanks buat sarannya mas Arya 😆😀 bakal berusaha buat belajar lagi. Terima kasih udah mau corat-coret di kolom komentar.
BalasHapus