Prompt #91
MALAIKAT KECILKU, ADNAN
Jam yang melekat pada dashboard mobil menunjukkan pukul 18.11 pm,perjalanan masih sangat jauh dan rasa kantuk yang melanda tidak menjadi penghalangku untuk menginjak pedal  gas.
Di dalam perjalanan  aku di temani dia, malaikat kecilku,sesekali aku menoleh ke arah Adnan yang yang sedang tertidur pulas,tepat di sebelahku, wajah tanpa dosanya, benar-benar mengingatkanku pada istriku,Lia.
Perjalanan kurang lebih tiga jam telah kami tempuh,aku parkirkan mobil jeep berwarna orange kesayanganku, yang diapit oleh dua pohon nyiur.
Sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan laut dan  pasir putih nan lembut yang terbentang indah di jagad ini.
“ayah, apa kita sudah sampai?”suara lembut Adnan membuyarkanku dari lamunan
“itu laut yah?!!” tanya Adnan terkejut
“Loh, bukannya ayah janji mau ajak Adnan berlibur ke rumah kakek?, kok malah ke pantai sih yah? Adnan itu pengen banget ke makam ibu,Adnan sudah kangenn sekali sama ibu, ke pantainya besok-besok aja yah.” Segudang pertanyaan yang Adnan lontarkan tak satupun aku jawab aku pun hanya tersenyum pilu menahan tangis.
“iya nak, temani ayah jalan-jalan sebentar ya! Baru nanti kita ke rumah kakek.”
***
Aku genggam tangan mungil Adnan, putra semata wayangku, buah cintaku dengan lia, aku benar-benar mencintai dia, sama besarnya  dengan cintaku terhadap lia.
“ayah, kenapa kita ke pantai malam-malam begini? Sepi yah! Ngk asik”protes Adnan kepadaku, akupun hanya tersenyum.
Tangan kiriku merogoh kantong celana, aku ambil sapu tangan.
Sejenak aku hentikan langkah Adnan, aku berlutut di hadapannya, aku peluk dia erat-erat segera aku lepaskan pelukan itu.
Sambil menagis aku berkata “ini semua ayah lakukan demimu Adnan, ayah tidak ingin meniggalkanmu sendiri”
Aku menagis sejadi-jadinya, seraya aku bungkam mulut malaikat kecilku dengan sapu tangan, tak berapa lama dia pingsan, aku gendong dia,kuciumi ia berkali kali,ini semua aku lakukan karna kerapuhanku tidak bisa hidup tanpa almarhummah istriku.
kami berjalan melawan derasnya ombak, berjalan dan berjalan hingga raga kami di telan oleh laut.

0 komentar:

Recent Posts