Flash fiction
AKHIRNYA DIA PERGI
Aku peluk wanita itu erat-erat, tumpah air mataku membasahi
bahunya. Benar-benar aku tidak ingin wanita yang paling aku sayangi pergi
dengan pria lain.
“ enyah kau dari hadapanku!!” Bentak wanita itu tanpa ragu, seraya kedua
telapak tangannya mendorong pundakku sekuat tenaga.
“tolong jangan pergi!” terisak-isak aku di buatnya
“hey!! Asalkan kamu tau aku sudah benar-benar muak dengan
kehidupan sial ini!, terlebih kamu, semenjak ada kamu segala kesialan ini di
mulai dan segala kebahagiaanku menghilang! Rumah di sita, usaha bangkrut, dan
parahnya lelaki sial itu mati meniggalkan hutang!!” teriak wanita itu, dan
wanita itu pun tunggang langgang pergi dengan membawa koper ukuran besar.
Dan semakin menjadi aku menagis.
ia pergi meninggalkan aku, ia pergi tanpa menghiraukan aku,
ia pergi tanpa memperdulikan dengan siapa aku akan hidup, ia pergi tanpa
mengingat bahwa aku hanya seorang anak kecil yang benar-benar tidak dapat hidup
tanpa kasih sayang darinya. Ibu ...
0 komentar: